Perolehan data lokasi didasarkan pada interval waktu yang dihitung dari beberapa parameter berikut:

• Mesin nyala atau mati
• Kondisi jalan atau berhenti
• Jarak tempuh minimal 2000 meter
• Deviasi minimum 10 derajat ke segala arah
• Perbedaan kecepatan minimal 5 kilometer per jam

Data berikut juga akan dikirim:

• Perubahan status pengapian
• Alarm idle berlebihan
• Kecepatan melebihi batas maksimum yang diijinkan
• Peringatan akselerasi, pengereman, atau menikung dengan keras
• Dan peringatan yang telah dikonfigurasi sebelumnya berdasarkan nilai tertentu dari IO atau sensor

Ini bervariasi antara merek dan model, merek dan model tertentu dilengkapi dengan memori untuk menyimpan hanya sekitar 3000 - 5000 data. Namun beberapa GPS memiliki memori flash hingga 128MB (atau bahkan lebih pada model tertentu) yang mampu menyimpan lebih dari 200 ribu data.

Saat kendaraan berada di luar jangkauan GPRS, data posisi dan peristiwa disimpan dalam memori perangkat dan dikirimkan kembali segera setelah komunikasi GPRS tersedia. Tergantung pada area mana yang digunakan, banyaknya dan lebih besarnya daerah kosong sinyal seluler akan membutuhkan lebih banyak memori.

Semua perangkat GPS dilengkapi dengan baterai cadangan internal dengan kapasitas berbeda antara merek dan model. Baterai akan bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama saat perangkat terisi penuh, bisa dari 3 hingga 5 jam.

Ketika perangkat GPS dilepas secara paksa dari perangkat, itu memicu peristiwa pemutusan daya eksternal yang dapat berupa peringatan keamanan atau pemeliharaan. Peringatan dapat dikirim ke email atau telegram atau aplikasi whatsapp untuk respon tindakan cepat.

Karena sistem menghitung jarak dari dua lokasi koordinat GPS yang berbeda, maka tidak akan pernah cocok dengan odometer asli, meskipun perbedaannya bisa kurang dari 5% dari waktu ke waktu. Anda dapat mempertahankan pembacaan odometer aktual dalam sistem secara berkala.

Tentu saja odometer yang sebenarnya dapat dibaca dari kendaraan dengan perangkat GPS yang memiliki OBD-II atau CAN-bus yang mendukung pembacaan odometer. Itu sebabnya solusinya bisa bervariasi sesuai kebutuhan Anda.

Mengemudi dengan keras dapat secara luas digambarkan sebagai perubahan mendadak dalam arah atau kecepatan kendaraan atau truk yang bergerak dengan kecepatan tetap, dan sering dicatat sebagai perubahan mendadak pada G-force yang dapat dipantau oleh akselerometer. Peningkatan kecepatan yang cepat, pengereman mendadak, dan menikung pada kecepatan yang terlalu tinggi dapat dianggap sebagai mengemudi yang keras, dan menunjukkan kebiasaan mengemudi yang tidak aman dan agresif. Keamanan armada adalah tujuan utama armada komersial. Menghindari pelanggaran, melindungi staf dan bekerja untuk menjaga keamanan publik adalah aspek penting dari program keselamatan yang sukses.

Pada awalnya identifikasi pengemudi dilakukan dengan cara memelihara secara manual atau menggunakan sensor iButton yang berfungsi sebagai identifikasi pengemudi. Sebelum mengemudikan kendaraan, pengemudi harus men-tap iButton ke reader agar dapat dilakukan identifikasi di dalam sistem. Perangkat GPS kemudian menggunakan akselerometer untuk mendeteksi nilai ECO atau Green Driving yang terkait dengan perilaku mengemudi. Ambang batas sensitivitas dalam pengaturan G-force adalah sebagai berikut:

Parameter	Kendaraan Ringan sampai Sedang	Kendaraan Berat
Harsh acceleration	0.36G	0.22G
Harsh braking	0.40G	0.23G
Harsh cornering	0.35G	0.21G

Pengaturan ambang di atas adalah perkiraan dan dapat digunakan sebagai referensi awal. Industri yang berbeda memiliki skenario yang berbeda, penyesuaian diperlukan untuk mengumpulkan data yang benar-benar berfungsi untuk armada anda. Selain itu, harap perhatikan bahwa ambang batas untuk truk dengan status kargo kosong atau penuh mungkin berbeda secara signifikan dan penting untuk memahami pelanggaran mana yang ingin anda tangkap.

Skenario integrasi dapat dilakukan dari 2 sisi IN dan OUT:

1. Roadmax menyediakan Application Programming Interface (API) yang dapat diakses setiap saat selain untuk memantau lokasi kendaraan juga dapat digunakan untuk menetapkan informasi tambahan (custom fields) seperti nomor shipment, nama customer dan informasi lainnya serta mengirimkan perintah yang dimengerti oleh perangkat GPS.
2. Roadmax juga menyediakan Webhook yang dapat dipasangkan dengan event yang secara otomatis akan mengakses URL yang telah ditetapkan pada saat event terjadi.

Skenario diatas memungkinkan sistem logistik atau ERP untuk mengirimkan nomor shipment dan nama customer ke Roadmax. Dan sebaliknya Roadmax dapat mengirimkan notifikasi pada saat kendaraan sampai di tempat bongkarmuat bilamana geofence bongkarmuat sudah ditetapkan. Dengan begitu nomor shipment dan nama customer dapat dipantau langsung di Roadmax, dan sebaliknya sistem logistik atau ERP akan mengetahui kapan kendaraan sampai di lokasi bongkarmuat.